KARIMUN, SUARATEMPATAN.COM – Sebanyak 1.528 warga negara Indonesia (WNI) yang masuk dari negara Malaysia via Pelabuhan Kukup dan Putri Harbout sejak Jumat (20/3/2020) dan Sabtu (21/3/2020) pasca wabah virus Corona (Covid-19), menjalani pemeriksaan ketat sesaat sampai di pelabuhan Internasional Tanjungbalai Karimun.

“Pemeriksaan dilakukan 3 lapis oleh tim gabungan dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Karimun dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Karimun tanpa terkecuali termasuk anak buah kapal (ABK),” Capt Barlet Silalahi, Kepala KSOP Kelas 1 Tanjung Balai Karimun, Sabtu (21/3/2020).
Capt Barlet Silalahi mengatakan para penumpang yang sebagian besar adalah para tenaga kerja Indonesia yang bekerja di negeri Malaysia sebelum turun dari kapal, diperiksa suhu tubuhnya oleh petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) menggunakan alat alat thermal scanner.

“Para penumpang harus diduduk di tempat masing-masing dan setelah di chek satu persatu baru diperbolehkan turun dari kapal. Kemudian mereka kembali menjalani pemeriksaan kedua oleh petugas sebelum masuk pemeriksaan Imigrasi. Hasil pemeriksaan sementara belum terdapat penumpang yang dinyatakan positif corona, “ jelas Capt Barlet Silalahi.
Selanjutnya para penumpang diminta mengisi bio data yang form nya sudah disiapkan petugas untuk memastikan dan memeriksa apakah mereka terdeteksi terjangkit atau mengalami gejala awal terkena virus corona.
“Kemudian pas pemeriksaan di Imigrasi mereka kembali di chek sekali lagi untuk memastikan mereka aman dari virus corona untuk selanjutnya kita data tujuan mereka mau kemana,” jelas Capt Barlet Silalahi.

Informasinya, hasil dari pemeriksaan WNI asal Malaysia, terdapat sejumlah orang penumpang yang masuk ke dalam daftar orang dalam pemantauan (ODP), karena memiliki keluhan sakit diantaranya ada yang suhu badan di atas 38°, pilek atau batuk.
Sampai saat ini, Dinkes dan Puskesmas di seluruh Kabupaten Karimun terus bergerak untuk memeriksa para penumpang WNI dari Malaysia di alamat rumah masing-masing penumpang. Jika ada temuan gejala Covid-19 atau kondisi fisik kurang sehat, akan dilakukan pemeriksaan dan update data daftar ODP di Kabupaten Karimun.
Para penumpang diwajibkan untuk membawa alerd card atau kartu kuning selama proses pengawasan. Dan saat ini penumpang yang masuk dalam ODP tengah menjalani pengawasan karantina rumah.
1.528 penumpang sementara dari data yang dirilis oleh KSOP Kelas 1 Tanjung Balai Karimun sejak pemerintah Malaysia melakukan pemberlakuan lockdown hingga 31 Maret 2020 mendatang di seluruh negeri, yang memaksa ribuan warga negara Indonesia harus keluara dari Malaysia.
Lonjakan kedatangan penumpang dari pelabuhan Kukup Malaysi dan Putri Harbour tujuan Tanjung Balai Karimun mencapai ribuan orang setiap hari nya.
“Data dua hari terakhir yakni Jumat (20/3/2020) dan Sabtu (21/3/2020) sudah 1.528 penumpang WNI yang masuk lewat Karimun. Mereka kebanyakan hanya transit masuk ke Karimun untuk selanjutnya melanjutkan perjalanan ke daerah-daerah tujuan,” jelas Marganda, Kepala Bidang Lalulintas Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Tanjungbalai Karimun.
Marganda menjelaskan, pada Jumat, 20 Maret 2020, jumlah WNI yang turun di pelabuhan internasional Tanjungbalai Karimun sebanyak 355 orang. Dengan rincian, WNI yang datang dari Kukup, Malaysia sebanyak 168 orang, sementara dari Johor sebanyak 183 orang.
Sedangkan, WNI yang turun di pelabuhan internasional Tanjungbalai Karimun pada Sabtu, 21 Maret 2020 sebanyak 1.173 orang. Dengan rincian, yang berangkat dari Kukup sebanyak 671 orang, dari Johor sebanyak 500 orang dan dari Singapura sebanyak 2 orang. (ST/Indra)
SUMBER : U&A.COM