JAKARTA, SUARATEMPATAN.COM – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ada sebanyak 1,27 juta kunjungan turis alias wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia selama Januari 2020. Angka tersebut turun dibandingkan Desember 2019.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Yunita Rusanti mengatakan penurunan jumlah kunjungan turis dikarenakan merebaknya virus corona.
“Wisman sebesar 1,3 juta kunjungan kalau dibulatkan, atau kalau detil 1,27 juta kunjungan, dibandingkan dengan kondisi bulan sebelumnya atau Desember 2019 mengalami penurunan -7,26% Desember lalu itu 1,33 juta kunjungan. Tapi yoy dibandingkan Januari 2019 itu naik 5,85%,” kata Yunita di kantornya, Jakarta, Senin (2/3/3030).
Yunita mengatakan penurunan jumlah wisman ke Indonesia masih tertahan oleh adanya perayaan Imlek pada 25 Januari 2020. Sehingga laju kunjungan turis pada minggu diawal mengalami peningkatan dan minggu terakhir mengalami penurunan.
Penurunan jumlah kunjungan wisman di Januari 2020 pun berdampak pada tingkat penghunian kamar (TPK) hotel klasifikasi bintang. Yunita bilang, TPK di bulan Januari sebesar49,17% atau 2,30 poin dari posisi 51,47% di Januari 2019 dan turun 10,22 poin menjadi 59,39% dibandingkan dengan Desember 2019.
“Jadi ini ada dua kejadian ada imlek tetapi juga sekaligus ada virus Covid19 yang mulainya minggu terakhir Januari. Kalau dilihat data kelihatan di minggu keempat mengalami penurunan,” ujarnya.
“Untuk tingkat penghunian kamar (TPK) Januari sebesar 49,17 dibandingkan Januari 2019 maupun 2018 TPK tahun ini lebih rendah, sebelumnya sekitar 51. Mtm penurunan -10.22 poin, sedangkan YoY -2,30 poin,” ungkap dia.
Dari mana yang paling banyak berkunjung.?
“Terbesar kedua dari Tiongkok 14,3%, lali Singapura sebesar 10,9%, Australia 9,2%, Timor Leste 8,7%, dan lainnya 40,7%,” kata Yunita.
Dari 1,27 juta turis asing tersebut turis Malaysia yang paling banyak berkunjung ke tanah air. Yunita mengatakan turis asal negeri jiran yang berkunjung ke Indonesia sebanyak 206,5 ribu atau setara 16,2%.
Dari total turis yang berkunjung, Yunita bilang sebanyak 63% masuk lewat jalur udara, 24% lewat jalur udara, dan 13% lewat jalur darat.
Yunita menjelaskan ada beberapa negara yang kunjungannya meningkat secara tahun ke tahun (YoY), seperti Saudi Arabia, Vietnam. Sedangkan yang meningkat dari bulan ke bulan (MtM) adalah Saudi Arabia, Taiwan, dan Kuwait.
“Sedangkan yang turun YoY Hong Kong, Thailand, dan Malaysia. Lalu yang MtM Afrika Selatan, Hong Kong, dan Uni Emirat Arab,” jelasnya.
Berdasarkan dari sisi transportasi, jumlah penumpang domestik melalui pesawat berjumlah 6,29 juta orang atau turun 9,85%, sedangkan penumpang internasional sebesar 1,68 juta atau turun 2,22%.
Untuk transportasi kereta api, jumlah penumpangnya mencapai 34,13 juta orang di Januari 2020. Angka ini menurun 8,89%. Sedangkan untuk barang yang diangkut sebesar 4,53 juta ton atau turun 2,03%.
Untuk transportasi kapal, jumlah penumpang yang diangkut mencapai 2,21 juta atau turun 4,10%. Sedangkan untuk barang sebesar 25,07 juta ton atau turun 3,70%. (ST)
Sumber : detikfinance.(hek/fdl)