Agar Aktifitas Masyarakat Berjalan, BP Batam Tunda Rationing

BATAM, Badan Pengusahaan (BP) Batam memutuskan untuk menunda rationing (penggiliran air bersih) sampai waktu yang akan ditentukan kemudian berdasar kajian khusus mengenai distribusi air bersih untuk seluruh pelanggan. Sebelumnya, PT ATB sudah mengumumkan bahwa rationing dilakukan mulai 15 Maret 2020.

“Keputusan penundaan rationing diambil oleh BP Batam agar aktifitas masyarakat dan dunia usaha terus berlangsung kondusif serta lebih siap untuk menghadapi rationing bila terpaksa dilakukan,” kata Kepala Biro Humas Promosi dan Protokol BP Batam,
Dendi Gustinandar dalam rilisnya, Jumat petang.

Selama proses penundaan ini, kata dia, BP Batam akan melakukan beberapa upaya untuk menambah ketersediaan air baku, di antaranya dengan pemasangan pipa penghubung dari Dam Tembesi ke Dam Duriangkang serta persiapan rekayasa hujan buatan bersama Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Hal ini juga dilakukan mengingat saat ini elevasi Tinggi Muka Air (TMA) Dam Duriangkang hampir mencapai level -3,19 meter. Sementara titik kritis berada pada elevasi TMA -3,4 di bawah spillway, dimana jika hujan tak kunjung turun akan terjadi penurunan 2 cm perhari.

Minimnya curah hujan di Batam, mengakibatkan menyusutnya waduk-waduk yang merupakan tulang punggung ketersediaan air bersih di Pulau Batam.

“Hal ini menyebabkan harus dilakukannya pengaturan khusus untuk penyaluran air bersih kepada pelanggan,” tambah Dendi.

BP Batam mengimbau kepada masyarakat dan dunia usaha agar lebih bijak dan hemat dalam penggunaan air bersih sehari-hari. (ST/rilis)