
SUARATEMPATAN.COM, BATAM – Majelis taklim menurut kamus besar Bahasa Indonesia daring adalah lembaga atau organisasi yang berfungsi sebagai wadah pengajian. Umumnya beranggotakan kaum perempuan atau ibu-ibu.
Namun bagi Calon Wakil Gubernur Kepulauan Riau, Marlin Agustina, kelompok majelis taklim bisa diberdayakan lebih. Kegiatannya bisa diperluas, tak hanya untuk pendidikan keagamaan non formal.
“Saya punya program pelatihan ke ibu rumah tangga, ke majelis taklim di Kepri ini. Pelatihannya di sektor ekonomi produktif. Jadi majelis taklim ini tak tentang kompang atau ilmu agama saja, tapi luas. Ada yang bisa kita programkan ke depan untuk ibu-ibu majelis taklim,” tutur Marlin saat silaturahmi di Bengkong Abadi I, Selasa (13/10).
Pelatihan sektor produktif ini bukan hanya sekadar program bagi Marlin. Selama menjabat sebagai Ketua Dekranasda Kota Batam, sudah banyak industri kecil menengah yang dibina Marlin. Sebagian besar merupakan kelompok ibu rumah tangga.
Berbagai pelatihan telah Marlin berikan kepada pelaku usaha mikro kecil menengah. Di antaranya pelatihan membatik. Usaha Marlin ini membuahkan hasil nyata. Nama Batik Batam semakin menggema. Dan IKM batik Batam binaannya pun terus berkembang.
“Saya sudah melakukan ini semua. Ini kita lakukan dalam rangka memberdayakan kaum wanita agar dapat membantu perekonomian keluarga. Hal ini juga yang akan saya lakukan di Kepri nanti. Jadi saya maju menjadi Calon Wakil Gubernur ini tak lain agar bisa berbuat lebih banyak dan bermanfaat lebih luas,” papar istri Muhammad Rudi, Wali Kota Batam yang sedang cuti untuk pilkada Batam ini.
Peningkatan kualitas sumber daya manusia ini menjadi fokus pasangan nomor urut 3 di Pilkada Kepri tersebut. Pasangan yang mengusung tagline AMAN (Ansar-Marlin Amanah Negeri) itu ingin agar sumber daya manusia Kepri mampu bersaing di global. Sehingga visi Kepri Makmur, Berdaya Saing, dan Berbudaya bisa terwujud.
“Program kita itu sudah mencakup semuanya. Mulai dari usia dini sampai lansia. Termasuk di dalamnya pemuda, perempuan. Kita juga akan meningkatkan kesejahteraan pendidik, pendakwah, semuanya,” tutur Marlin.
Saat silaturahmi di Bengkong Abadi I ini, Marlin juga menampung aspirasi masyarakat setempat. Perwakilan warga, Mustofa menyampaikan beberapa permasalahan yang dihadapi warga sekitar. Antara lain mengenai gedung serbaguna yang sudah rusak dan perlu perbaikan. Serta kebutuhan pembangunan batu miring masjid.
Marlin pun memgapresiasi permintaan tersebut karena bersifat publik, bukan untuk kelompok tertentu. Artinya masyarakat sekitar kompak. Kekompakan ini, menurut Marlin, sangat diperlukan dalam pembangunan daerah.
“Untuk fasilitas umum seperti itu pemerintah bisa menganggarkannya. Bisa dari kota atau provinsi. Kalau misalnya dari anggaran kota, saya tinggal bilang ke Pak Muhammad Rudi. Ini untungnya kalau saya terpilih jadi Wakil Gubernur, dan insya Allah Pak Muhammad Rudi menjadi Wali Kota Batam periode kedua. Permasalahan warga bisa dikomunikasikan lebih cepat, karena pengambil kebijakannya ada di satu rumah, yaitu Wakil Gubernur, Wali Kota sekaligus Kepala BP Batam. Tak perlu ke Pinang, koordinasi lebih mudah,” paparnya.
Selain tentang kekompakan, kepada warga, Marlin juga berpesan tentang politik santun. Ia berharap para pendukung pasangan calon agar tidak menjelek-jelekkan pasangan lain untuk menaikkan citra pasangan yang diusungnya.
“Untuk menentukan pilihan, lihat data dan fakta di lapangan. Jangan menjelek-jelekkan orang, tak perlu fitnah orang,” pesannya.
(Editor : Indra)