BP Batam Gelar FGD Cari Terobosan Bidang Industri, Logistik, Jasa dan Perdagangan
FGD ini ingin menegaskan kembali arah pengembangan Batam ke depan. Foto - humas bp batam

SUARATEMPATAN.COM – Terobosan dalam rangka mengembangkan bidang industri, bidang logistik, bidang jasa dan perdagangan menjadi prioritas Badan Pengusahaan (BP) Batam.

Karena hal itu, pada hari Kamis (25/2/2021), Pusat Pengembangan KPBPBB dan KEK Badan Pengusahaan (BP) Batam menyelenggarakan Forum Group Discussion (FGD).

FGD dengan tema Optimalisasi Pasar Logistic Outbond Sumatera via Batam ini berlangsung di Harris Hotel Batam Centre.

Kepala Pusat Pengembangan KPBPB dan KEK BP Batam, Endry Abzan menegaskan pada hari itu peserta fokus ppada bidang logistik.

Baca Juga: Roby Kurniawan: Kelak Pasien Nggak Perlu Antre Nomor Panggilan Periksa di Puskesmas

“Ini sesuai dengan amanat yang disampaikan bahwa pada tahun 2025 integrasi lokal harus sudah jadi. Hal ini sesuai dengan program kita pada tahun 2020—2024. Selanjutnya adalah amanat dari pimpinan BP Batam untuk menurunkan biaya logistik,” kata Endry.

Kegiatan ini mendatangkan narasumber yang memiliki kapabilitas di bidangnya.

Mereka adalah Kepala Program Studi Manajemen Logistik, Sekolah Tinggi Manajemen Logistik (Stimlog, Dr Ir Suntoro MT; Kepala Lembaga Pengembangan Transportasi dan Logistik, Institut Transportasi dan Logistik (ITL) Trisakti, Abdullah Ade Suryobuwono SSi MT.

Dipaparkan oleh Ade Suryobuwono, logistik akan berkembang apabila ada komoditas yang dijual.

“Intinya adalah bagaimana Batam bisa jadi pusat dari tradingnya, baik dari luar maupun dari dalam, dan diusahakan Batam dikelola menjadi industri menengah sehingga barang yang dikirim adalah bahan yang semi jadi atau bahan bahan yang sudah jadi,” kata Abdullah.

Baca Juga: Warga Berterima Kasih Air Lancar dan Bersih

Sementara Suntoro mengatakan, sudah saatnya ada sebuah lembaga yang dapat memfasilitasi aktivitas logistik untuk mengefisiensi aliran barang.

Dengan demikian pasar tidak bergerak semaunya sendiri, tetapi harus ada upaya menekan biaya logistik agar efisien dan efektif.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Bidang Pengembangan dan Kerjasama Usaha yang juga moderator FGD, Irfan Syakir Widyasa, menyampaikan latar belakang kegiatan ini.

Semua tak lepas dari Batam yang sudah ditetapkan oleh pemerintah sebagai hub logistik dari awal pendiriannya.

Yaitu untuk pengembangan industri perdagangan dan alih kapal atau transhipment.

“Dan ini merupakan cita-cita Batam dari dulu. Batam dekat dengan jalur pelayaran dunia, berstatus FTZ, yang sejak awal sudah dipersiapkan untuk menjadi hub logistik,” katanya.

Harapannya ke depan, FGD menegaskan kembali arah pengembangan Batam ke depan.

Baca Juga: Amsakar Serahkan 255 Karung Beras untuk Anak Yatim dan Santri Penghafal Al-Qur’an

“Bahwa Batam adalah wilayah terdepan dan suatu saat kapal-kapal besar itu bisa berada di Batam, dan dari Batam akan didistribusi ke seluruh Indonesia,” sebut Irfan.

Jika hal itu diwujudkan, akan menggairahkan kembali industri perkapalan nasional dan menekan biaya logistik nasional.

Ujungnya daya saing produk di Batam bisa berkompetisi secara global.

FGD dihadiri oleh 50 peserta dari berbagai unit kerja di lingkungan BP Batam, antara lain Pusat Pengembangan KPBPBB dan KEK, Badan Usaha Pelabuhan, dan Badan Usaha Bandara. (zai)