Dengan Data Rudi Jabarkan Kondisi Ekonomi Batam

SUARATEMPATAN.COM, BATAM – Calon Wali Kota Batam, Muhammad Rudi tak hanya sekedar menyampaikan visi dan misi untuk program pembangunan Kota Batam ke depan. Dihadapan anggota DPRD Batam dan mayarakat, Rudi juga membeberkan kondisi ekonomi Batam.

Lima tahun menjabat sebagai Wakil Wali Kota Batam dan lima tahun menjabat sebagai Wali Kota Batam, membuat Rudi sangat paham dengan Kota Batam. Tak hanya sekedar teori, ia menjabarkan kondisi ekonomi Batam dengan data.

“Perkembangan ekonomi di suatu daerah, tidak selamanya memiliki trend yang sama, tetapi bisa fluktuatif bahkan kontraksi,” kata Rudi di Gedung DPRD Batam, Senin (16/11/2020).

Seperti halnya Kota Batam sendiri, selama ini mengalami pasang surutnya pertumbuhan ekonomi yang dipengaruhi oleh berbagai kondisi, termasuk perekonomian regional dan global.

“Atas dasar hal tersebut, maka penting bagi kami untuk menggambarkan Perkembangan Kondisi Makro Ekonomi Kota Batam,” kata Rudi.

Diantaranya menycakup pertumbuhan ekonomi, struktur PDRB, inflasi, kunjungan wisatawan mancanegara, dan kondisi ketenagakerjaan.

Dari sisi pertumbuhan ekonomi, saat awal menjabat periode pertama sebagai Wali Kota Batam bersama Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad ekonomi Batam menghadapi pukulan yang berat.

“Namun alhamdulillah pada tahun 2019 angka pertumbuhannya telah mencapai 5,92%, lebih tinggi dari Provinsi Kepri (4,89%) dan Nasional (5,02%),” katanya.

Sementara struktur PDRB Kota Batam, juga mengalami perubahan. Walaupun tetap didominasi oleh industri pengolahan, namun kontribusinya makin mengecil, dari 55,38% di tahun 2016 menjadi 54,13% tahun 2019.

Sedangkan konstruksi sebagai sektor terbesar kedua, meningkat dari 19,5% pada tahun 2016 menjadi 21% pada tahun 2019. Kontribusi sektor perdagangan besar dan eceran, juga mengalami pergeseran dari 6,23% tahun 2016 menjadi 6,7% di tahun 2019.

“Dari sisi inflasi, masih cukup terkendali. Laju inflasi tahun 2019 sebesar 1,97%, sebelumnya di tahun 2015 sebesar 4,73%,” katanya.

Untuk nilai investasi PMA di tahun 2019 sebesar 461 juta US Dollar sedangkan PMDN sebesar Rp4,9 triliun. Sementara APBD Kota Batam juga mengalami kenaikan pendapatan dalam kurun 5 tahun terakhir sebesar 13,9%.

Kondisi makro ekonomi yang lain, seperti kunjungan wisatawan mancanegara, juga mengalami peningkatan. Tahun 2019, kunjungan wisman mencapai 1,95 juta orang (terbesar ketiga setelah Bali dan Jakarta), dengan lama kunjungan

3,22 hari, sedangkan tahun 2015 hanya 1,5 juta orang dengan lama kunjungan 1,9 hari.

“Pada sektor tenaga kerja, juga terjadi peningkatan jumlah angkatan kerja, dari 604.831 orang di tahun 2018 menjadi 643.381 orang di tahun 2019,” katanya.

Hal ini sejalan dengan pertumbuhan penduduk Batam dalam 4 tahun terakhir (2016 s.d 2019) sebesar 11,3% dengan jumlah penduduk 1,3 juta jiwa yang didominasi oleh usia produktif sekitar 70%.

Sementara persentase angkatan kerja yang bekerja, meningkat dari 91,08% di tahun 2018, menjadi 92,28% di tahun 2019. Hal ini paralel dengan Tingkat Pengangguran Terbuka yang mengalami penurunan dari 8,93% di tahun 2018, menjadi 7,72% di tahun 2019.

Kemudian yang juga membanggakan kita bahwa Kondisi Makro Sosial Kota Batam, baik sumber daya manusia maupun angka kemiskinan, menunjukkan perkembangan yang terus membaik.

Khusus SDM misalnya, tahun 2019 terjadi peningkatan angka harapan hidup 73,29, lebih tinggi dari angka harapan hidup nasional (71,34) dan juga Provinsi Kepri (69,80).

Kondisi ini memberi kontribusi terhadap peningkatan Indeks Pembangunan Manusia dari 79,34 di tahun 2015 menjadi 81,09 di tahun 2019, tertinggi di Provinsi Kepri dan peringkat ke-3 di Sumatera.

“Sementara itu, untuk angka kemiskinan Kota Batam, terus mengalami penurunan dari 5,08% di tahun 2015 menjadi4,85% di tahun 2019,” katanya.

Dengan berbagai upaya yang telah dilakukan itu, Kota Batam telah mendapatkan pengakuan, baik nasional maupun internasional melalui berbagai penghargaan yang diterima oleh Pemerintah Kota Batam.

“Kami akan terus berkomitmen untuk mewujudkan Batam sebagai bandar dunia madani yang modern dan sejahtera,” kata Rudi.

(Editor : Indra)