DPD Pospera Kepri Membuka Peluang Ekonomi Alternatif dan Berkelanjutan bagi Pemuda dan Nelayan Pulau
BATAM, Dalam kondisi pandemi, kerapuhan menjadi salah satu faktor lesunya ekonomi rakyat bahkan sebuah negara, PHK hampir tak dapat dihindari tidak terkecuali di Batam Provinsi Kepulauan Riau, bahkan di berbagai provinsi lainnya yang ada di nusantara.

Namun, ada hal yang menarik dari Ormas yang didirikan aktivis 98 untuk memenangkan Presiden Jokowi sejak dari Pilgub DKI Jakarta hingga 2 Periode ini Presiden ini. Di saat berbagai sendi ekonomi negara mulai rapuh pada Kuartal II mencapai -5.32% bahkan resesi ekonomi tak terhindari pada kuartal Ke-III nanti. DPD Pospera Kepri menggelar rapat konsolidasi untuk membuka peluang ekonomi bersama para pemuda dan nelayan setempat.

Malam ini puluhan nelayan dan pemuda delegasi dari berbagai pulau yang berada di Belakangpadang akan berkumpul berdiskusi terkait potensi Rumput Laut jenis Sargassum, hal ini diyakini oleh Pospera bisa menjadi salah satu sumber ekonomi alternatif berkelanjutan bagi nelayan dan pemuda setempat.

Hazhary, Ketua DPD Pospera Kepri akan memimpin langsung rapat konsolidasi yang bertempat di Pulau Penawar Rindu, Kecamatan Belakangpadang Kota Batam, saat ini seluruh elemen harus bahu-membahu, tidak boleh cengeng, rakyat butuh bertahan, kalau ekonomi yang selama ini dibangun mengalami krisis akibat pandemi, harusnya sumber-sumber ekonomi alternatif dan berkelanjutan bisa diciptakan segera agar semua bisa bertahan, dan tidak bergantung dari pemberian subsidi negara saja.

“Saya yakin nelayan dan Pemuda setempat bisa mendapatkan UMK tidak cuma dengan bekerja di perusahaan- perusahaan yang ada di wilayah perkotaan semata, mereka bisa mendapat Penghasilan UMK dengan cara memaksimalkan potensi sumber daya alam laut disekitar mereka tinggal, seperti memaksimalkan produksi rumput laut jenis sargassum,” tutur Hazhary.

Lebih lanjut Hazhary, dia sudah mencoba ke beberapa nelayan dan pemuda setempat, dan hasilnya cukup memuaskan, hulunya tentang prospek barang yang melimpah sudah tersedia seperti yang terlihat, hilirnya persoalan market/pasar sudah dianalisa dan dicoba oleh kawan-kawan Pospera. Pos-pos Pospera di berbagai Pulau akan dijadikan pos penampungan bagi para nelayan, mudah-mudahan ini merupakan berkah buat kawan-kawan pemuda dan nelayan setempat, untuk bertahan di tengah keterpurukan ekonomi akibat pandemi Covid-19.

Seharusnya peran, ide dan gagasan seperti ini lahir dari para Menteri sebagai Pembantu Presiden, harusnya para Menteri pembantu Presiden lebih cerdas untuk menciptakan sumber ekonomi alternatif dan berkelanjutan di berbagai wilayah lainnya agar keberadaan rakyat tidak menjadi beban, melainkan kekuatan bagi negara. Namun seperti yang terlihat sudah hampir 4 kali Presiden marah, dan para Menteri masih biasa-biasa saja, seharusnya jangan menunggu Presdisen marah untuk yang kesekian kalinya tanpa tindakan reshuffle kabinet. “Sebagai rakyat, tentunya juga tidak boleh cengeng dan mengeluh apalagi untuk sekedar bertahan dalam masa sulit akibat pandami Covid-19 seperti saat ini, karna berpijak dengan kekuatan sendiri lebih baik daripada bergantung pada ketidakpastian,” terangnya mengakhiri. (ST)