
SUARATEMPATAN.COM – Empat pasien positif virus Corona Covid 19 di Provinsi Kepulauan Riau, dua diantaranya dirawat di Batam. Satu orang pasien perempuan dirawat di RSUD Embung Fatimah, dan satu pasien pria dirawat di RS BP Batam.
Ditegaskan oleh Walikota Batam, HM Rudi saat Konferensi Pers di Kantor Walikot Batam, Jumat Petang (20/3/2020), pasien nomor 2 (positif terjangkit covid-19) di Batam saat ini dirawat di RS Badan Pengusahaan (RSBP) Batam di Sekupang.
Rudi mengatakan pasien yang tengah dirawat di ruang isolasi tersebut bukan warga Kepri. Pasien positif Corona Covid-19 ini diketahui memiliki riwayat perjalanan ke Paris, Prancis belum lama ini. Sedangkan kasus nomor 3 dari klaster Bogor.
“Dari Malaysia dari tanggal 25 Februari 2020 sampai dengan tanggal 1 Maret 2020. Dari sana kemudian dia berangkat ke Paris, Prancis, sampai 12 Maret 2020,” ucapnya.
Selama berada di kota Paris, pasien positif Covid-19 tersebut berinteraksi dengan rekannya yang ada di negara itu. Saat itu, temannya tersebut mengalami demam, batuk dan pilek.
Adapun riwayat perjalanannya ketika menuju ke Batam, yakni sekitar tanggal 12 Maret 2020, pasien berjenis kelamin laki-laki tersebut ke Singapura dan tiba di Bandara Changi pada 13 Maret 2020.
Dari sana, pasien yang akhirnya dinyatakan positif Corona Covid-19 tersebut melanjutkan perjalanan ke Harbour Front lalu menuju Batam tepatnya di Pelabuhan Sekupang sekitar jam 18.40 WIB.
Pasien yang kini ditangani tim medis RSBP Batam tersebut, lantas menumpang taksi menuju apartemen yang berada di kawasan Batam Center.
“Sudah dilakukan pemeriksaan oleh tim dokter di RSBP Batam. Terhadap pasien juga sudah dilakukan penanganan radiologi dan uji lab. Hasil pemeriksaan mengarah suspect bronkopienomia. Hasil pemeriksaan darah, pasien kemudian dinyatakan positif Covid-19,” ujarnya.
Saat ini sedang dilakukan proses contact tracking terhadap semua orang ditengarai telah berinteraksi dengan kasus nomor 04 ini. Sampai sejauh ini terdata ada 131 orang terdiri dari penumpang Kapal Ferfy dan kru serta pengemudi taksi.
Semuanya bakal dipantau gejala yang timbul. Sedangkan untuk closed kontak tenaga kesehatan dokter, perawat, analis, dan yang lainnya di rumah sakit yang merawat relatif aman karena mereka menggunakan Alat Pelindung Diri (APD). (tj/st)