BATAM (HK) – Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda (GP) Ansor Provinsi Kepri menggelar Apel Kebangsaan, Minggu (29/11) di PIH BAtam Centre. Mereka pun mendengarkan amanat Ketua Umum, PP GP Ansor Gus Yaqut Cholil Qoumas.
Dalam arahannya yang dilakukan virtual, Ketua Umum PP GP Ansor, Gus Yaqut Cholil Qoumas menegaskan, GP Ansor tetap satu komando loyal dan tanggung jawab kepada Negara Indonesia serta tanggung jawab kepada para Kiyai dan Ulama.
“Saya menegaskan kepada sahabat-sahabat satu komando menjaga kiyai-kiyai kita, kita sebagai kader GP Ansor Bertanggung Jawab kepada Negara Indonesia dan para kiyai dan Ulama NU,” tegasnya.
Gus Yaqut menyerukan kepada pemerintah dan aparat keamanan bertindak tegas kepada para oknum maupun kelompok yang melanggar protokol kesehatan tanpa pandang bulu.
“Kami menyerukan ke tokoh-tokoh masyarakat mampu memberikan teladan memberikan contoh baik kepada masyarakat agar tetap taat pada peraturan protokol kesehatan. Cukup kegiatan yang di Petamburan itu yang pertama dan terakhir. Kita minta kepada pemerintah untuk tegas menegakkan aturan terutamanya aturan protokol kesehatan. Pemerintah harus tegas tanpa pandang bulu baik itu habaib, kiyai maupun tokoh lainnya. Ini penting untuk keselamatan masyarakat lainnya, demokrasi yang berkualitas yang bisa menjamin kesehatan masyarakat,” tegasnya.
Terakhir dalam penutup orasinya Gus Yaqut menyampaikan GP Ansor bersama TNI-POLRI mendukung agar menindak tegas pencoreng Agama yang terjadi di Sulawesi Tengah.
“Kami Ansor-Banser berada disamping TNI-POLRI dalam menjaga keutuhan negara dan kebhinekaan. Aparat harus ada di tengah-tengah masyarakat dalam menjaga jiwa masyarakat dari para pencoreng Agama yang membuat kekacauan atas nama Islam. Indonesia ada karna berbagai Agama bersatu padu merebut kemerdekaan,” tutupnya.
Sementara itu, Ketua PW GP Ansor Kepri, Rahmat Budi Harto menyampaikan, apel kebangsaan bagian konsolidasi kader, GP Ansor dan wujud penegasan terhadap komitmen Ansor Kepri mempertahankan kedaulatan negara dan selalu berada di sisi para kiyai dan ulama. (st/r)
