
SUARATEMPATAN.COM – Koordinator Wilayah (Korwil) Himpunan Melayu Raya (Hi-melaya) Batam yang dikenal rutin berkegiatan sosial, Hazarin Firda akan meramaikan bursa Calon Ketua DPC Partai Demokrat Kota Batam.
Kepastiannya untuk maju ini disampaikan lelaki yang akrab dipanggil Alin ini kepada koran ini, Senin sore (8/2/2021).
Disampaikannya, ia sudah melakukan komunikasi politik khususnya dengan pihak DPD Partai Demokrat Provinsi Kepri. Tentu saja itu adalah permulaan, masih banyak tahap yang harus dilakukannya.
“Kan yang berhak memutuskan saya berhak maju atau tidak kan DPP. Pelan-pelan saya tetap melakukan komunikasi politik untuk sampai ke sana,” ujarnya.
Disinggung tentang santernya isu kudeta terhadap Ketum Partai Demokrat, AHY, Alin melihat hal itu tak lepas dari kontestasi politik menjelang 2024.
Alin melihat AHY adalah anak muda yang namanya menanjak. Dari banyak survei posisinya tak jauh beda dengan Sandiaga Uno. Masyarakat sudah paham dengan kondisi politik.
Ia juga tidak berani mengatakan apakah Demokrat Batam terbelah dengan isu hangat di pusat tersebut.
Hanya Alin memastikan jika Demokrat Batam sebenarnya masih memiliki potensi untuk diterima masyarakat Batam. Apalagi Ketumnya orang muda yang menyukai perubahan.
Karenanya Alin dengan tegas mengatakan siap jika dipercaya untuk maju. Selama ini ia sudah cukup banyak berorganisasi dan rajin berkomunikasi dengan banyak organisasi.
“Saya rasa memimpin organisasi tak jauh beda dengan memimpin partai,” ujarnya.
Alin tak mau mendahului dengan target, karena ia melihatnya itu masih terlalu awal dibicarakan. Ia hanya menggarisbawahi jika 4 atau 5 tahun lalu kursi Demokrat di DPRD Kota Batam masih 6 sampai 7. Sementara sekarang tinggal 3.
Keinginannya pada 2024 mendatang, Demokrat Batam sedikitnya mamiliki 5 kursi di legislatif. Alin melihat para pengurus di 12 DPC adalah orang-orang terbaik yang akan membantu mewujudkannya.
Sementara di Melayu Raya, anak muda ini sudah menyampaikan maksudnya. “Pembina utama memberikan kebebasan, seperti yang biasa kami lakukan di Melayu Raya,” tututpnya. (zai)