
Batam (suaratempatan.com) – Rencana pengembangan kawasan ekonomi khusus (KEK) di area Bandara Hang Nadim Batam telah menarik minat investor. Sejumlah investor asing pun kepincut dan siap menjajaki kerja sama dengan Badan Pengusahaan (BP) Batam.
BP Batam telah memaparkan tiga proyek investasi di Batam pada acara Road to Indonesia Investment Day, yang dilaksanakan Selasa (13/10/20) pagi di Ballroom Radisson Golf & Convention Center Batam.
Tiga proyek investasi tersebut adalah, pengembangan KEK Batam Aerocity, Logistik dan Halal Hub, serta Pengembangan Berorientasi Transit (LRT).
Direktur Pelayanan Lalu Lintas Barang dan Penanaman Modal, Harlas Buana mengatakan, pengembangan ketiga proyek investasi KEK Bandara Hang Nadim Batam tersebut telah dipersiapkan secara khusus oleh tim KEK BP Batam dan telah tawarkan via one on one meeting melalui daring kepada investor.
“Alhamdulillah respon yang kami terima dari para investor terkait ketiga rencana investasi BP Batam, sangat positif. Mereka mengaku tertarik dan menaruh minat yang tinggi untuk menjajaki kerja sama lebih lanjut dengan BP Batam,” ujar Harlas.
Ia juga menyambut baik rencana pengembangan Travel Corridor Agreement (TCA) yang diinisiasi oleh Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
“Ada tiga pelabuhan di Batam yang ditunjuk sebagai pintu masuk para investor untuk berinvestasi di Batam, yakni Pelabuhan Harbour Bay, Pelabuhan Batam Center dan Nongsa,” kata dia.
Indonesia Investment Day sendiri merupakan kegiatan unggulan hasil kolaborasi Badan Koordinasi Penanaman Modal RI, Bank Indonesia, Pemerintah Provinsi Kepri, KBRI untuk Singapura, dan BP Batam, yang bertujuan untuk memasarkan potensi investasi Indonesia, khususnya Batam, kepada investor global.
Harlas berharap, kegiatan ini mampu mendorong jumlah investasi dam memperbaiki sektor ekonomi Provinsi Kepri khususnya Batam.
Dalam acara itu, Kepala Bidang Analisa Ekonomi Makro dan Sektor Strategis BP Batam, Irfan Syakir Widyasa memaparkan tiga proyek investasi di Batam yakni Pengembangan KEK Batam Aerocity, Logistik dan Halal Hub, serta Pengembangan Berorientasi Transit (LRT).
“Lokasi pengembangannya kami tentukan di Bandar Udara Internasional Hang Nadim Batam. Dengan total luas lebih dari 1.700 hektar serta hanya memerlukan waktu kurang dari satu jam dari Singapura, menjadikan Batam sebagai pilihan yang tepat untuk berinvestasi,” ujarnya.
Ia menjelaskan, melalui pengembangan tersebut, BP Batam mampu merangkul beberapa komponen pelayanan, seperti Maintenance Repair Overhaul (MRO) dan manufaktur komponen suku cadang pesawat terbang, pergudangan, distribusi, serta mencakup sektor jasa perhotelan hingga perkantoran,
Hadir dalam acara melalui daring, Kepala BKPM RI Bahlil Lahadalia, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) KBRI Singapura Didik Eko Pujianto, dan Pjs Gubernur Provinsi Kepri Bahtiar. (r/st)