
SUARATEMPATAN.COM – Wali Kota Batam Muhammad Rudi tidak henti-hentinya mengajak komponen masyarakat untuk meningkatkan soliditas dan kekompakan dalam rangka mengawal pembangunan yang kini masif dilakukan di Batam.
Pengungkapan tentang hal ini kerap ia sampaikan dalam setiap kesempatan, tak terkecuali ketika dirinya turut hadir dalam silaturahmi bersama Perkumpulan Anak Tempatan (Perpat) Kepri di Golden Prawn, beberapa waktu lalu.
Dalam sambutannya ketika itu Muhammad Rudi berulang kali menekankan agar kita masyarakat Batam bersatu untuk mendukung program pembangunan Kota Batam.
Namun belakangan ini ada isu yang merebak ditengah masyarakat tentang pencalonan gubernur 2024.
Mencuatnya isu tersebut dilihat suaratempatan dari akun facebook pendiri Perpat Saparuddin Muda. Bahwa yang menginginkan rencana Muhammad Rudi jadi Gubernur 2024 itu murni keinginan Perpat, Bukan keinginan HM. Rudi.
Menurut Saparuddin, Rencana Pak Rudi di 2024 itu nanti akan meneruskan perjuangannya lewat senayan yaitu di DPR RI, sama sekali tak ada bicara rencana pencalonan untuk Gubernur. Opini yang berkembang itu terlalu dini dan tak ada dasar.”kata Saparuddin.
ketika wawancara dengan suaratempan Jum’at 12/3/2021 Saparuddin mengatakan, apakah tidak boleh kami mengatakan hal itu, karena kami masyarakat puas dengan kesuksesan kinerja beliau yang selama ini memimpin Kota Batam, Faktanya masyarakat puas kan?, dengan terpilihnya dan beliau memimpin kembali,”ujarnya.
Dalam hal ini kalau ada yang merasa kepanasan jenggot perihal perkataan saya ya silahkan saja!,”ujar Saparuddin Muda.
Saya tekankan kembali, yang pasti perkataan saya ini murni dari Perpat, bukan ucapan pak Rudi.
Bila ada pihak pihak yang kurang senang dengan statemen saya ya silahkan saja!,”tegas Sapar.
Lanjut Saparuddin, “Saya mengingatkan, masalah ini tidak ada sangkut pautnya dengan pak Rudi, sekali lagi ini murni statemen saya yang mewakili Perkumpulan Anak Tempatan (Perpat),”ungkapnya.
Saparuddin kembali mengungkapkan kekecewaannya, karena merasa ada komunikasi yang kurang baik, sampai sekarang ucapan terimakasih kepada Perpatpun tidak ada, kami telepon tak diangkat, WA pun tak di balas.
Dengan perjuangan kami selama ini apresiasinya dimana!,”terang Sapar.
Ingat! dukungan kami jelas, tim kami bekerja hampir 24 jam, kami jadi garda terdepan untuk membendung dan menjaga selama proses pilkada waktu itu, demi untuk sebuah kemenangan,”Jelas Sapar.
“Upaya kami untuk memenangkan allout seratus persen, kami persembahkan dengan seluruh daya upaya dan kekuatan kami.
Pertanyaanya, kenapa Perpat diperlakukan seperti ini, ada apa?,”pungkas Saparuddin. (zai)