JAKARTA, SUARA TEMPATAN.COM – Kepala Pusat Kedokteran Kesehatan (Kapusdokkes) Polri Brigjen (Pol) Musyafak mengungkapkan, 300 polisi siswa Sekolah Pembentukan Perwira (Setukpa) Lembaga Pendidikan Polri (Lemdikpol) dinyatakan positif usai menjalani rapid test Covid-19.

Namun, Musyafak mengatakan, hasil tersebut tak menjamin para calon perwira polisi itu positif terjangkit Covid-19.

“Dari rapid test ini, hasilnya 300 siswa positif, tapi rapid test, bukan Covid-19. Ini yang harus diluruskan, karena rapid test hanya memeriksa antibody, antibody saja tidak spesifik Covid-19,” kata Musyafak dikutip dari Kompas.com, Rabu (1/4/2020).

Maka dari itu, pihaknya menangani 300 siswa polisi tersebut sebagai orang dalam pengawasan (ODP) sejak dua hari lalu.

Artinya, mereka dikarantina dalam dormitori di Setukpa selama 14 hari. Setiap siswa menempati sebuah ruangan tersendiri.

Para siswa, katanya, juga disuntik vitamin C demi meningkatkan daya tahan tubuh.

Namun, berdasarkan pemeriksaan sementara, Musyafak menuturkan, para siswa polisi tersebut dalam kondisi sehat dan tidak menunjukkan gejala Covid-19.

“Kemarin foto rontgen, saya mau melihat apakah ada gangguan pada paru-parunya, ternyata normal semua,” ujar dia.

Nantinya, setelah menjalani masa karantina selama 14 hari, para siswa baru akan mengikuti pemeriksaan swab virus corona.

“Kecuali sudah ada gejala, batuk, pilek, demam, bahkan sesak nafas, itu perlu tes swab,” tuturnya.

“Tapi kalau belum ada gejala sebagaimana masyarakat yang kontak erat dengan pasien gaada gejala, ODP, kan gak perlu swab, yang di swab adalah yang ada di rumah sakit, yang ada gejalanya, yang dia sesak nafas, batuk, jangan sampai sia-sia,” sambung Musyafak.

Total terdapat 1.550 siswa polisi yang menjalani rapid test. Siswa yang dinyatakan negatif dari hasil rapid test telah kembali ke Sekolah Polisi Negara (SPN) di polda masing-masing.

Mereka juga menjalani karantina mandiri selama 14 hari.

Pelaksanaan rapid test tersebut dilakukan usai adanya tujuh siswa Setukpa yang dinyatakan positif Covid-19.

Kini ketujuhnya diisolasi di Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur.

Musyafak menambahkan, ke-300 calon perwira polisi tersebut berinteraksi dengan temannya yang telah dinyatakan positif karena menempuh pendidikan di tempat yang sama.

“Sebelum sakit kan jelas berteman, berinteraksi dalam satu pendidikan,” ucap Musyafak. (ST/Indra)