
Pemilihan Gubernur (Pilgub) Kepri, September 2020 kian dekat. Partai politik pun berkemas-kemas menyongsong pesta demokrasi terakbar di dua dasa warsa terakhir ini.
Pilgub pun diprediksi bakal ramai menyusul hasil survei salah satu lembaga pembaca kecendrungan politik merilis di ujung 2019, belum ada figur yang menonjol. Menonjol dalam artian dominasi kecendrungan pilihan masyarakat mencapai 50 persen.
Sejumlah nama yang melantai di bursa kandidat gubernur dan wakil gubernur seperti Isdianto (Plt Gubernur Kepri), Soerya Respationo (Ketua DPW PDIP Kepri), Ansar Ahmad (Ketua DPD Partai Golkar Kepri), Hj. Marlin Agustina (Ketua Darma Wanita Kota Batam), Ismeth Abdullah (mantan Gubernur Kepri), Huzrin Hood (Tokoh Sentral Pembentukan Provinsi Kepri), Fauzi Bahar (mantan Walikota Padang), Irwan Nasir (Bupati Kabupaten Kepulauan Meranti) ataupun Hj. Titin Nurbaini (mantan anggota DPRD Kepri) dinilai berpeluang mengunci gelar champions pemilihan kepala daerah 23 September nanti.
Ditambah lagi dinamika terkini pasca duet Soerya-Isdianto yang digadang-gadang sebagai kandidat terkuat pemenang Pilgub ‘pecah kongsi’. Plus kehadiran nama Marlin Agustina, istri Walikota Batam, H. Muhammad Rudi.
Marlin sendiri dianggap sebagai representasi kekuatan politik H. Muhammad Rudi. Dan perlu dicatat, Rudi pada survei akhir 2019 termasuk sosok pemiliki tingkat elektabilitas menyakinkan jika maju sebagai Calon Gubernur Kepri.
Fenomena inilah kian membuyarkan konfigurasi pasangan calon. Akhirnya sampai detik ini, pilkada kian mencair dan penuh teka teki.
Di tengah ketidakpastian ini, publik pun membaca kehadiran Marlin Agustina jadi bola liar. Dengan mengantongi restu Partai NasDem untuk bertarung pada Pilgub Kepri, posisi Marlin kian seksi.
Bisa-bisa Marlin jadi pertimbangan Ansar Ahmad turun gunung dari Senayan. Memiliki delapan kursi di DPRD Kepri, jadi modal penting Partai Golkar mewujudkan duet Ansar-Marlin. Sebab Partai NasDem sendiri juga punya lima kursi di Dompak.
Pertanyannya? Maukah Ansar turun gunung di tengah bulan madunya sebagai anggota DPR RI di Senayan? Penulis berpendapat, sejauh peluang untuk memenangkan Pilgub Kepri terbuka luas, Partai Golkar tentulah tidak ingin melewatkan kesempatan ini.
Lantas bagaimana dengan Isdianto? Bertitel sebagai Plt Gubernur Kepri, kehadiran Isdianto tak kalah seksi. Cuma saja, Isdianto ‘tidak memiliki’ pengaruh yang kuat di partai politik. Apalagi Isdianto terlanjur nyemplung di partai besutan Megawati.
Namun namanya politik semua bisa terjadi. Partai politik yang belum memiliki figur bisa saja jadi kendaraan Isdianto nyalon sebagai gubernur nantinya.
Ada sederetan partai politik di luar Partai Golkar, PDIP, Nasdem dan PKB yang bisa mengusung Isdianto. Sebut saja Partai Demokrat, Partai Hanura, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Persatuan Pembangunan (PPP) atau pun Partai Amanat Nasional (PAN).
Soal wakil gubernur, partai tadi bisa menyepakati. Bukan mustahil, Isdianto bisa berpasangan dengan Marlin Agustina, Fauzi Bahar ataupun dengan figur lain usungan partai-partai tersebut.
Soerya Respationo dengan siapa? Yang pasti, Soerya punya modal awal yang kuat untuk bisa bertarung dan menatap kursi Gubernur Kepri. Kendati belakangan sempat ‘pecah kongsi’, namun perlu digarisbawahi, Soerya adalah mantan Wakil Gubernur Kepri dan memiliki pemillih militan.
Soerya tinggal menambah kekuatan pemilih dari calon wakil gubernurnya. Siapa orangnya? Soerya dan PDIP pasti telah menemukan sosok penting tersebut. Apalagi Soerya sudah didukung oleh PDIP dan PKB jauh-jauh hari.
Ismeth Abdullah-Irwan Nasir bagaimana? Kedua tokoh ini sangat patut dipertimbangkan. Nama besar Ismeth masih memiliki pengaruh kuat di Kepri. Walaupun lama absen di pentas politik.
Apalagi kemunculan Ismeth di gelanggang politik Kepri pertengahan 2019 lalu terlahir dari kerinduan masyarakat terhadap sosok Ismeth yang dianggap egaliter, visioner dan mampu membawa Kepri bangkit kembali di tengah keterpurukan.
Para pendukung Ismeth pun kian percaya diri setelah mantan Ketua Otorita Batam ini digadang-gadang berpasangan dengan Bupati Meranti, Irwan Nasir. Irwan sendiri merupakan Bupati Meranti yang sukses memimpin dua periode. Irwan juga pernah lama berkarir di Batam dan Provinsi Kepri di masa kepemimpinan Ismeth Abdullah sebagai Gubernur Kepri ketika itu.
Selanjutnya tidak kalah menarik adalah keberadaan sosok Huzrin Hood. Tokoh senteral perjuangan pembentukan Provinsi Kepri tidak bisa dipandang sebelah mata. Huzrin masih memiliki pengaruh yang kuat di Kepri. Terbukti, pendukung Huzrin terus bergerak turun ke masyarakat untuk memastikan dukungan.
Rahmat Ghafur
Wartawan Haluan Kepri