Meracik Kopi Berkualitas, Kirrom, Sang Peracik Kopi yang Siap Dilamar Investor

SUARATEMPATAN.COM – Pernahkah Anda membayangkan jika secangkir kopi memiliki perasaan? Mungkin jika punya, Ia bisa menolak untuk diminum oleh orang tertentu. Namun, kenyataannya kopi tidak peduli siapa peminumnya. Mau Anda kaya, miskin, tua, muda, maling, atau pejabat, semua berhak menikmatinya.

Kalimat ini merupakan salah satu kata-kata yang ada di buku dan cerita Filosofi Kopi. Lewat kata-kata ini, penulisnya ingin mengingatkan hakikat kita adalah manusia biasa. Jadi jangan merasa sombong atau minder di hadapan orang lain.

Kirrom namanya. Ia adalah satu pemuda kelahiran Jakarta yang kini sedang mendalami puluhan tahun tentang kopi.

Kepada Suaratempatan.com ia menceritakan tentang ketertarikannya tentang Kopi, dan hingga sampai saat ini dia terus memburu dan mendalami dari meracik Kopi yang sebenarnya, sampai dengan pendalam sebuah Filosofi Kopi dengan Referensi dari beberapa sumber dari dalam negeri dan luar negeri.

Kirrom Menjelaskan,”Sejak pertengahan tahun 2016 awalnya belajar sendiri via internet dan youtube hingga akhirnya bertemu dengan Giovanni Devara, beliau seorang Q Grader (quality control kopi arabica) dan saya berguru dengan beliau dengan mengikuti kelas kopi private. Seiring berjalannya waktu, murid beliau semakin banyak dan para murid dikumpulkan menjadi sebuah komunitas. Sebelum pandemi kami biasa kopdar minimal sekitar 2 kali dalam sebulan di tiap weekend.”Jelasnya.

“Dan dalam komunitas ini anggotanya sangat beragam. Mulai dari pemilik kebun, roaster, pemilih coffee shop, head barista, barista, hingga home brewer.

“Hingga pada saatnya saya mulai bisa meracik kopi yang benar dari sekitar tahun 2017. Mungkin yg jadi pembeda adalah saya harus mengetahui terlebih dahulu kopi yg akan saya seduh itu jenisnya apa, grade nya apa, pasca panennya gimana, level roastingnya gimana, lalu harus di cupping terlebih dahulu agar saya bisa menyesuaikan variable2 seduh yg seperti apa yg bisa memaksimalkan potensi rasa si kopi tersebut.”Terang Kirrom.

Dan sejauh ini dia hanya melayani via instagram di @kopirume atau bisa juga ke Instagram pribadinya di @rizkykirrom. dan dalam proses peracikan dikerjakan dirumah, karena sarana peralatan yang sudah lengkap dimilikinya.

Ditanya media ini mengapa ia tidak membuka Outlet Kopi yang bermerek? Jawabnya, ia belum sanggup dalam hal Modal usahanya.
Lanjutnya ia mengatakan,”Tidak menutup kemungkinan saya bersedia apabila ada Investor yang ingin bekerja sama, Tapi asalkan visi dan misi yg dituju bisa sama dan seirama. Kalau memang ada yang mau saya sanggup dan saya siap”Jawab Kirrom.

Ketika ditanya kopi yang enak itu yg bagaimana? Kirrom kembali menerangkan, “Mungkin istilah “enak” bisa diganti dengan “layak”, karena “enak” lebih ke selera pribadi, dan preferensi orang untuk kopi enak itu berbagai macam sesuai dengan selera mereka, makanya saya lebih memilih istilah “layak” untuk menilai kopi.

“Jadi menurut saya, kopi yg layak adalah kopi yang jelas informasinya dari hulu hingga hilir, dari siapa petaninya, siapa roasternya, dan siapa yg menyeduh, agar bisa dipertanggungjawabkan apabila terjadi hal-hal yg tidak diinginkan, karena dari masing2 divisi tersebut harus memiliki kompetensi ilmu yg cukup agar kualitas kopi bisa terjaga sampai ke peminum.

“Dan dari segi medis, bukan hanya kopi, semua makanan dan minuman yg akan masuk kedalam tubuh harus memiliki standar higienis agar tidak menimbulkan gangguan medis bagi yg mengkonsumsinya.

“Jika kopi sudah sesuai dengan standarisasi diatas, maka kopi tersebut bisa dikatakan layak konsumsi dan perihal enak atau tidaknya akan dikembalikan kepada selera masing-masing.

“Karena jenis kopi di Indonesia bahkan dunia begitu beragam, alangkah baiknya sebagai penikmat kopi perbanyak khazanah rasa yg ada jika ingin mencari kopi yg enak sesuai selera.”Cuma segelas kopi yang bercerita, bahwa yang hitam tak selalu kotor dan yang pahit tak selalu menyedihkan.”Dengan secangkir kopi rasalah dengan hati.”Tutup Kirrom. (zai/red)