BATAM – Di tengah suasana ‘perpisahan’ dengan Isdianto, kekuatan politik Soerya Respationo bukan malah tekor tapi sebaliknya semakin berkibar. Apalagi belakangan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ‘merapat’ ke Duta Mas.
Sejauh ini Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) telah membangun kominikasi politik intens dengan PDIP.

Ketua Gerakan Pemuda Nasional Kepulauan Riau, Rizki Firmanda menangkap fenomena ini makin mengokohkan posisi Ketua DPD PDIP Kepri melangkah di pemilihan gubernur (Pilgub) Kepri. Apalagi jika Gerindra, PKB dan PKS bersama-sama dalam satu gerbong dengan Soerya.
“Tiga partai ini kita ketahui memiliki basis massa ideologis yang kokoh. Ini bisa jadi kekuatan besar,” katanya.
Tinggal lagi sambung Rizki, gerbong yang mengusung Soerya memilih pendamping mantan Wakil Gubernur Kepri itu, sosok berpengaruh dan dapat mempertebal tingkat elektoralnya.
Senada Tokoh Komite Nasional Pemuda, R. Dwi Wahyu menilai, di alam demokrasi seperti sekarang ini, siapa akan berkoalisi dengan siapa menjadi sesuatu yang lumrah dan sah-sah saja. Namun apakah mungkin itu bisa terjadi, karena diketahui bersama PKS mengambil sikap politik menjadi partai oposisi atas pemerintahan yang sekarang.
Menariknya menurut dia, jika PKS-PDIP bersatu, keduanya mempunyai basis massa ideologis yang cukup militan. Apabila disatukan akan menjadi kekuatan yang luar biasa.
“Ini tentu akan menjadi pemikiran para pengambil keputusan di partai,” pungkasnya.
Ketua DPW PKS Kepri, Raden Hari Cjahyono mengaku pihaknya memang sempat bertandang ke Duta Mas.
“Itu dalam rangka silaturahmi,” jawabnya politis. (st)