
BATAM, Rumput laut merupalan jenis komoditas perikanan budidaya perairan yang dapat dibudidayakan di laut maupun tambak. Rumput laut memiliki nilai ekonomi pasar yang cukup menjanjikan baik di pasaran dalam negeri maupun untuk di ekspor. Bahkan yang menarik dari rumput laut ini adalah tanaman tersebut tidak mengenal musim serta minimnya biaya operasional tambahan, jadi sangat rasional bisa dikerjakan siapa saja. Harapan kita nelayan tidak lagi bergantung pada penangkapan ikan serta berbagai jenis hewan di laut lain yang terus mengenal musim, mereka bisa menjadi pembudidaya rumput laut karena penghasilan yang diterima dari budidaya rumput laut akan dapat meningkatkan pendapatan mereka, bahkan akan berimplikasi pada pendapatan PAD setempat.
Menurut Hazhary yang merupakan Ketua DPD Pospera Provinsi Kepulauan Riau, Pospera sedang fokus melirik potensi rumput laut sebagai sumber ekonomi alternative dan berkelanjutan bagi Rakyat di Kota Batam, kita sudah mendapatkan rekomendasi dari hasil kajian Divisi Ekonomi Kerakyatan Pospera, survey serta monitoring selama 6 bulan Bersama team khusus.
Lebih lanjut, Hazhary mengatakan bahwa untuk menggerakkan roda ekonomi alternative bagi Rakyat melalui rumput laut ini, diperlukan pendampingan dan pembinaan secara total karena banyak problem teknis dan lingkungan yang harus dilalui bahkan untuk mengembalikan keyakinan rakyat akan potensi rumput laut ini bisa memakan waktu yang tidak sedikit.
Berharap dari Pemerintah Daerah juga tidak tinggal diam, harus pro aktiflah, tidak hanya meminta Rakyat menyiapkan bahan baku rumput laut, setelah tersedia bahan baku lanjut meminta Rakyat agar berimprovisasi menuju pengelolaan product pasca panen, setelah disediakan product rakyat disuruh mencari pasar sendiri, Pemerintah Daerah hanya melihat, mencatat, mengawasi dan melaporkan saja, kan terlalu naif juga jika seperti itu, sementara Pemerintah daerah punya anggaran dan sangat berpeluang besar untuk membantu Rakyatnya.
Rakyat butuh support dan pendampingan total dari Pemerintah Daerah agar bangkit dan sejahtera, Pemerintah Daerah harus sadar, Pulau-pulau kita kian hari kian sepi, Rakyat harus berjuang untuk bertahan hidup sehingga dipaksa untuk meninggalkan pulau yang ditempati mereka sejak lahir hanya untuk menjadi buruh pubrik bahkan buruh serabutan dengan gaji di bawah UMK, lantas ketika Pulau kian sepi para oknum akan bermain menjual pulau secara ilegal ke para pengusaha yang berada di luar Negeri. Terakhir faktanya untuk menginjakkan kaki di pulau tersebutpun Rakyat setempat harus ribut dengan para penjaga pulau yang dibayar oleh para pengusaha ilegal. Pemerintah harus hadir di sini, sulap 96% laut kita agar bermanfaat untuk kesejahteraan rakyat, sulap kelesuan ekonomi yang dialami Rakyat.
Pospera tidak akan menunggu kesadaran Pemerintah setempat untuk bergerak melakukan pendampingan, Pospera akan bergerak dengan kesadaran meskipun lebih awal berkeringat disbanding yang lainnya, syukur-syukur Pemerintah Daerah tergerak untuk mensupport keterbatasan Rakyat, karna bicara Batam dan Provinsi Kepulauan Riau tidak hanya bicara tengah Kota, Rakyat Pulau harus mendapatkan Hak ekonomi yang sama, pengabdian yang sama oleh Pemerintah.
“Harapan ke depan tidak adalagi generasi muda di pulau yang hijrah meninggalkan Pulaunya menuju perkotaan hanya untuk mengejar UMK, karena UMK bisa kita raih dengan mengandalkan 96% laut, tentunya hal tersebut bisa terealisasi jika Rakyat dan Pemerintah bisa bersinergi. Di sisi lain, Pospera juga sudah berkomunikasi dengan Forum RT-RW Kota Batam Bapak Rushadi Wijaya. (st)