
Pada tahun 1970 an,kebanyakan,negara Asia seperti Malaysia, Singapore, Thailand, Korea Selatan, Vietnam, Hongkong dan China termasuk negara Dunia ke Tiga ( Third Word Countries ) yang mempunyai arti negara miskin.Namun sekitar tahun 1980 an ekonomi sebagaian negara yang masuk ke kategori negara miskin tadi berubah secara signifikan menjadi Macan Asia (Singapore, Hongkong, Taiwan, dan Korea Selatan meninggalkan Indonesia. Sekitar tahun 1990an, Malaysia dan Thailand menjadi lebih maju dan sejahtera.dari Indonesia.
Pada sekitar tahun 2000an, Giliran China menjadi negara menjadi lebih Makmur dari Indonesia. Sehingga menimbulkan suatu tanda-tanya yang besar ada apa dengan Indonesia saat ini ?? Jikala masyarakat Indonesia yang selalu membanggakan diri bahwa negara kita yang mempunyai sumber daya alam yg melimpah ruah.Namun di Indonesia.ini juga ada terdapat saudara saudara kita sebangsa dan setanah air yang hidup dibawah garis kemiskinan.Mereka bekerja sebagai buruh kasar,dan sebagai Assisten rumah tangga. Hal ini membuat saya bertanya mengapa mereka tidak bekerja di negara maju saja..?Sungguh hal ini penah terjadi disekitar tahun 1970an.
Apa yang terjadi setelah 75 tahun merdeka dengan Indonesia..??Apakah kita selaku anak bangsa tidak prihatin melihat nasib saudara kita yang hidup dalam kemiskinan.?Di dalam negri sendiri hidup mereka teraniaya..Dimana mana terjadi penggusuran, baik itu pedagang,kaki lima,asongan, maupun rumah tinggal yang dianggap sebagai penghunian liar.Saya dan kamu sangat lah merasa yakin hal itu dilakukan semata mata untuk bertahan hidup yang serba kemiskinan.Saya Pribadi mengungkapkan..hal ini bukan berarti saya setuju bahwa pada dasarnya negara ini belum mampu memberikan solisi buat saudara saudara kita ke kehidupan yang lebih layak.. Singkat kata kita tidak perlu berdebat mengenai berapa banyak masyarakat yang miskin.saat ini…?Sehingga menimbulkan suatu pertanyaan..ada apa yang terjadi dengan Indonesia saat ini..?Di satu sisi kita melihat tingkat pertumbuhan ekonomi nasional secara statistik mengalami kemajuan yang mempunyai arti tingkat pertumbuhan secara positif.
Dari sisi yang lain kita masih melihat saudara kita yang hidup dibawah garis kemiskinan.Bukankah sila ke lima dari Pancasila sebagai dasar kehidupan berbangsa kita telah menjamin “Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia..”Dan itu menimbulkan pertanyaan baru?Apakah yang dimaksud dengan keadilan sosial..?Bagaimana penjabaran nya?Apakah keadaan sekarang sudah mencapai taraf tersebut..? Menurut pendapat saya dapat dijabarkan menjadi 2 bahagian besar : 1. Bebas dari kemiskinan..dengan 2. Kesenjangan sosial yang lebih sempit. Maka dari itu saya dan pembaca pastilah merasakan keyakinan yang sama kehidupan ekonomi
Indonesia masih sangat jauh dari keadilan sosial seperti yang di cita citaman oleh founding Father kita.Di Tengah Tengah kemajuan bangsa lain yang telah menikmati kehidupan keadilan sosial yang lebih baik,Bangsa ini masih saja berjuang untuk keluar dari jurang kemiskinan.Hati kecil penulis terus bertanya-tanya..apakah mungkin ada kesalahan atau kesesatan dalam membangun ekonomi nasional sehingga bangsa ini masih saja terjerumus kedalam lubang kemiskinan,sedangkan bangsa lain, di negara tetangga dan Asia sudah mulai menikmati kemakmuran dan kesejahteraan. Dan penulis tanpa ragu berkeyakinan penuh perlu suatu langkah “Revolusi Ekonomi sosial menuju Indonesia yang sejahtera”. …..
Berikut ini sayaakan mencoba membuat gambaran sekilas #Pembangunan ekonomi Indonesia versus ASEAN dan China..pada tahun 1970-2008#. Pembangunan ekonomi Indonesia untuk tahun 1970-2008 memang mengalami kemajuan pertumbuhan positif. Dengan demikian, penulis bisa menilai dari dua sisi.Pertama apakah kemajuan ekonomi tersebut lebih baik dari negara negara lain,terutama negara negara tetangga yang berada di kawasan Asia Tenggara dan Asia Timur.
Kedua apakah kemajuan ekonomi sudah dapat membuat rakyat Indonesia menjadi sejahtera sesuai dengan yang kita mimpi kan.seperti yang tersurat pada Sila ke lima .Pendapatan perkapita Indonesia tahun 2008 ($2,246) berbeda jauh dengan Thailand
($4,043),Malaysia($8,209) Singapore ($ 37,597) dan China ($ 3,267).Yang penulis ketahui, China saat ini mengadopsi sistim nilai tukar tetap dimana nilainya diperkirakan jauh diperkirakan jauh dibawah nilai sebenarnya .diperkirakan sebesar 40 persen. Selama 40 tahun terakhir (1970-2008 ) Tingkat pertubuhan rill Indonesia lebih rendah dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya terkecuali Philipina. Sedang kan tingkat pertumbuhan investasi di Indonesia selama periode ( 1970-2008 ) lebih besar dari negara ASEAN lainnya.kecuali Vietnam.
Prisip pertumbuhan ekonomi menuju REFORMASI EKONOMI NASIONAL MENUJU INDONESIA SEJAHTERA.
Melihat perkembangan ekonomi dan industri saat ini penulis percaya sulit untuk mencapai tingkat kesejahteraan seperti yang di cita citakan,serta hidup sejajar dengan bangsa bangsa lain.Maka dari itu penulis merasakan perlu dilakukan REFORMASI EKONOMI NASIONAL dengan tujuan pemrantasan kemiskinan serta meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia yang lebih adil. Penulis sangat menyadari tentu ini bukanlah sesewatu yang mudah.Akan tetapi penulis juga sangat percaya bahwa hal ini kita akan dapat mencapai nya karena sudah banyak contoh negara negara yang dahulunya disebut negara dunia ketiga sekarang sudah menjadi negara maju ke dua dan lebih sejahtera dari Indonesia. Untuk mengejar ekonomi Thailand dan Malaysia maka tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia harus lebih tinggi secara signifikan seperti yang telah dicapai oleh China selama 30 tahun terakhir diatas 10 persen. Tingkat pertumbuhan rata rata ekonomi diatas 10 Persen..bukanlah menjadi “MISSION IMPOSSIBLE” bagi Indonesia. Sudah tentu hal ini dapat dicapai dengan cara Indonesia mampu merubah kebijakan strategi industri sehingga dapat memproduksi barang setengah jadi ( intermediate goods) dan barang jadi ( Finished goods)secara mandiri. Dan memerlukan struktur industri yang beragam terintegrasi dan sinergis (diversity) sehingga dapat menciptakan efek ekonomis dan efek multiplier yang tinggi,dan kemudian mampu menciptakan produktivitas yang tinggi.Sebagai contoh,China mampu mengexport 5,40 persen produk primer dan 94,60 persen barang jadi. Itu artinya barang setengah jadi China diproses didalam Negri sehingga dapat menimbulkan efek multipler yang tinggi dan berakibat pada peningkatan efisiensi dan produktivitas.Sedangkan struktur industri Indonesia jauh dari kondisi diatas. Export produk Primer dan barang setengah jadi di Indonesia cukup besar.Selain dari itu China juga sukses mengembangkan teknologi maju yang diterapkan di bidang industri sehingga produktivitas naik, yang bisa menimbulkan harga produksi turun dan mengakibatkan produk China jauh lebih kompetitif di Pasar internasional.
Oleh karena itu sebagai langkah awal Reformasi ekonomi Indonesia harus dimulai dengan membangun struktur industri manufaktur yang terintegrasi serta beragam yang pada akhirnya dapat menciptakan efek Multiplier dan Scala ekonomis yang tinggi yang dapat meningkatkan produktivitas.Membangun struktur industri yang efisien hanya dapat dicapai dengan dukungan kebijakan ekonomi dan kebijakan pemerintah yang tepat,baik dalam kebijakan makro dan mikro untuk memastikan bahwa Economics of scale,industri diversity dan teknologi yang diinginkan berada di jalur yang benar. Ini ada beberapa contoh kebijakan yang menurut saya baik dan benar.
Kebijakan Moneter :
Pemerintah harus dapat menciptakan tingkat suku bunga yang kompetitif guna merasang investasi sekaligus mengurangi beban bunga. Pemerintah harus dapat mengendalikan nilai tukar yang stabil. Hot Money yang masuk untuk investasi di pasar modal harus semuanya menjadi cadangan devisa,sehingga apabila Hot Money tersebut ditarik secara tiba tiba tidak menimbulkan gejolak rupiah.
Pemerintah harus dapat mengendalikan tingkat inflasi .Struktur industri sudah cukup kuat dan efisien maka ekonomi nasional akan lebih steril dalam ketergantungan barang import sehingga tingkat inflasi berpengaruh fluktuasi nilai tukar akan lebih mudah dikendalikan.
Kebijakan fiskal terkait investasi : Pemerintah harus dapat menciptakan investasi menarik bagi investasi dalam dan luar Negeri. Ada Baiknya pemerintah memberlakukan Tax Holiday bagi industri,seperti elektronik,otomotif,yang mempunyai karakteristik tertentu.
Mengurangi tarif pajak pertambahan nilai bagi industri domestik yang terintegrasi agar harga barang dalam negri lebih murah dan ini akan meningkatkan daya saing terhadap produk luar negeri. Kebijakan fiskal terkait pembaharuan dan inovasi teknologi -teknologi maju meningkat daya saing dan produktivitas.
Pemerintah melalui kebijakan fiskalnya harus dapat mendorong, inovasi, teknologi maju dan dapat diterapkan pada industri dalam Negeri
Pemerintah harus berperan baik secara langsung maupun tidak.
Kebijakan fiskal terkait pendidikan dan ketrampilan Pendidikan formal sangat penting untuk jangka panjang.Akan tetapi tidak melupakan untuk jangka pendek pemerintah juga harus mampu menciptakan tenaga yang siap pakai sesuai dengan kebutuhan industri melalui pendidikan ketrampilan. Sangat diharapkan pemerintah mampu bekerja sama dengan asosiasi ataupun dengan perusahaan dengan memberikan insentif pengurangan pajak melalui Tax double deductable bagi perusahaan yang berpartisipasi. Kebijakan perdagangan mengeliminasi atau mengurangkan tarif untuk barang mentah dan barang setengah jadi agar lebih terjangkau dengan masyarakat (Gres root)
Menaikan sementara tarif bea masuk untuk produk import yang menjadikan produk industri baru (Infant Industry ).
Memberikan insentif pajak untuk export barang jadi.contoh : penurunan tarif pajak perusahaan. memberikan fasilitas jaminan kurs mata uang yang dapat membantu pengusaha dari fluktuasi nilai tukar. Salam…
DR. Jaya Wardana (Akademisi dan Sekretaris Depidar Soksi XXXII KEPRI)