RSKI Pulau Galang Siap Terima Pasien Covid-19 Luar Batam
BATAM, Ada kabar terbaru dari Rumah Sakit Khusus Infeksi (RSKI) Pulau Galang yang diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 6 April lalu. Kini RSKI Pulau Galang yang dikelola oleh TNI itu menyatakan siap menerima pasien virus Corona (COVID-19) rujukan dari luar Batam.

“Rencana ke depan dengan kondisi fasilitas yang ada maupun personel yang bertugas di RSKI Pulau Galang itu sudah dapat beroperasi dan berfungsi secara maksimal. Kami juga sudah menyampaikan ke Komando atas bahwa RSKI Pulau Galang ini siap menerima rujukan pasien dari mana pun,” kata Pangdam I Bukit Barisan, Mayjen TNI Irwansyah, dalam telekonferensi yang disiarkan di akun YouTube resmi BNPB Indonesia, Jumat (17/7/2020).

Ia mengatakan akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah Batam untuk memaksimalkan RSKI Pulau Galang sebagai rumah sakit yang merawat pasien virus Corona. Dengan demikian, rumah sakit lain di daerah Batam dapat berfokus merawat pasien non-Corona.

“Kami juga akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah Batam untuk memaksimalkan penggunaan RSKI Pulau Galang ini dalam merawat saudara-saudara kita yang terpapar COVID-19 sehingga RS-RS di wilayah Batam lainnya dapat digunakan merawat pasien pasien non-COVID-19 atau dengan kata lain RS tersebut dapat fokus merawat pasien lain selain pasien COVID-19,” ungkap dia.

Irwansyah mengungkapkan, pihaknya juga sudah mengajukan kebutuhan penambahan 50 tenaga kesehatan kepada Kementerian Kesehatan terkait rencana adanya pengiriman pasien dari luar wilayah Batam, misalnya dari Surabaya. Adapun beberapa tenaga medis yang dibutuhkan ialah dokter spesialis anak, dokter spesialis paru, dan dokter anestesi.

“Secara umum RSKI Pulau Galang dapat beroperasi dengan lancar sampai saat ini. Terkait rencana pengiriman evakuasi pasien dari luar wilayah Batam seperti dari Surabaya kami sudah berkoordinasi dengan Mabes TNI dan Kementerian Kesehatan untuk melengkapi kebutuhan tenaga kesehatan seperti kebutuhan dokter spesialis anak, dokter spesialis paru, dan dokter spesialis anestesi,” jelas Irwansyah.

Hingga saat ini, Irwansyah menuturkan, RSKI Pulau Galang sudah merawat 434 orang pasien Corona. Dari 434 orang itu, sebanyak 62 orang masih dirawat di RSKI Pulau Galang, sementara 370 orang sudah dipulangkan, dan 2 orang masih dalam rujukan.

“Saat ini pasien yang kita rawat merupakan mayoritas penduduk Batam dan sekitarnya, dan ada beberapa pasien warga negara asing yang berdomisili dan bekerja di wilayah Galang,” terang Irwansyah.

Ia melanjutkan, RS Khusus Infeksi COVID-19 Pulau Galang dibangun di lahan seluas 80 hektar dan memiliki fasilitas atau sarana pendukung, seperti laboratorium, kamar jenazah, insinerator, gedung screening, dapur, laundry, farmasi, helipad, power house, dan asrama bagi para tenaga kesehatan.

Selain itu, daya tampung RS Infeksi Pulau Galang berjumlah 360 orang dengan 20 di antaranya adalah ruang ICU. Irwansyah menuturkan, RSKI Pulau Galang telah menerima bantuan 1 alat PCR dan 2 bilik swab untuk dapat memeriksa pasien COVID-19.

“Saat ini RSKI Pulau Galang sudah mendapatkan bantuan berupa 1 alat PCR dan 2 alat bilik swab yang sudah terpasang dan sudah uji fungsi sehingga siap untuk digunakan, dan kita sedang melatihkan tenaga operatornya di Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit atau BTKLBP Batam sehingga alat tersebut nantinya dapat kita gunakan secara maksimal,” tuturnya.

Selain itu, RSKI Pulau Galang memenuhi kebutuhan relawan medis dan nonmedis dengan alat peralatan olahraga serta alat hiburan. Diharapkan moril mereka yang bertugas di RSKI Pulau Galang dapat terjaga dan dapat melaksanakan tugas dengan maksimal dalam menangani pasien Corona.

Irwansyah berpesan agar masyarakat mematuhi protokol pencegahan COVID-19 dengan memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menjaga jarak, serta makan makanan bergizi dan istirahat yang cukup.

“Mari kita praktikkan kebiasaan baru itu di rumah ibadah, pasar, pertokoan, pada saat naik kendaraan umum di restoran-restoran dan tempat-tempat lainnya. Pemerintah melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 tidak akan dapat bekerja tanpa adanya dukungan kontribusi kolaborasi dan yang utama adalah tanpa adanya kepatuhan dari seluruh elemen masyarakat dalam mematuhi imbauan yang diberikan pemerintah,” tutup Irwansyah. (ST/detik.com)