Serius Jaga Kedaulatan di Natuna, TNI AL Kirimkan Unsur dan Personel Terbaiknya
    NATUNA, Koarmada I TNI AL melalui Operasi Siaga Samudera-20 dibawah kendali Gugus Tempur Laut yang bermarkas di KRI Yos Sudarso-353 memberikan kesempatan awak media untuk menyaksikan langsung pelaksanaan patroli laut di Laut Natuna Utara mulai dari tanggal 21 sd. 23 Juni 2020.

    Dalam pelaksanaan patroli, untuk menjaga dan mengasah profesionalisme, Gugus Tempur Laut melaksanakan latihan dengan melibatkan KRI YOS-353 dan KRI Bontang-907. Adapun materi latihan yang dilaksanakan antara lain Flashing Exercise (Flashex), Anti Air Rapid Open Fire Exercise (AAROFEX), Flaghoist dan Replenishment at Sea (RAS). Pada kesempatan latihan, jurnalis dapat menyaksikan betapa deru senjata saat latihan mampu memberikan efek gentar kepada KIA dan kapal asing yang berada di Laut Natuna Utara.

    Keseriusan TNI AL dalam menjalankan tugasnya mengamankan wilayah perairan Laut Natuna Utara tidak hanya dengan menghadirkan KRI dengan ukuran besar serta dalam jumlah yang banyak tetapi juga SDM pengawak yang terbaik. Komandan Gugus Tempur Laut Koarmada I, Laksamana Pertama TNI Didong Rio Duta sebagai Komando pelaksana dari Operasi di perairan Laut Natuna Utara merupakan peraih Adhimakayasa AAL tahun 1993 dengan sederet pengalaman dan prestasi yang membanggakan. Beliau tak bosan mendengungkan motto “KAMI DISINI, MARI DATANG, AYO KITA LAUT” kepada penggiat usaha maritim agar bersama menjaga kedaulatan dengan memajukan usaha maritim.

    Jurnalis selama patroli merasa beruntung dapat menyaksikan betapa tenang dan profesionalnya Komandan KRI YOS-353 Kolonel Laut (P) Aminuddin Albek dan KRI BON-907 Letkol Laut (P) Jerry H. Manuhutu saat melaksanakan latihan RAS dimana kapal dalam kondisi berjalan dengan jarak yang sangat dekat mampu mempertahankan haluan kapal tanpa bertabrakan sambil melaksanakan pembekalan di laut untuk menambah endurance KRI saat melaksanakan operasi.

    Selain perwira tinggi dan perwira senior yang memiliki sederet pengalaman, TNI AL juga mengirimkan perwira muda terbaiknya bergabung untuk menjaga Kedaulatan NKRI di Laut Natuna Utara. Salah satunya adalah Kapten Laut (P) Mahmud Ridho Ardi yang merupakan lulusan terbaik AAL tahun 2008. Dalam kesehariannya beliau dipercaya menjabat Pjs. Palaksa KRI YOS-353 meskipun dalam usia yang masih cukup muda. Namun, perwira dengan kualifikasi International PWO ini ternyata sudah memiliki segudang pengalaman bertugas antara lain di Gugus Tugas International mulai dari Maritime Task Force (MTF) UNIFIL di Lebanon dan Combined Task Force (CTF) 151 Anti Perompakan di Teluk Aden. Hal ini terlihat dari taktik beliau menggiring kapal Coast Guard Vietnam menuju keluar wilayah klaim ZEE Indonesia dengan memanuverkan KRI YOS-353 menuju utara sehingga membuat Coast Guard Vietnam mengikuti KRI menjauh ke utara meninggalkan Batas Landas Kontinen. Jadi, tidak salah jika jurnalis berpendapat bahwa TNI AL kita selain berkelas dunia, tetapi juga terbukti di kandang sendiri.

    Pesan moral yang jurnalis terima bahwa untuk menegakkan hukum dan membuat negara lain mengakui kedaulatan kita, tidak perlu dengan kekerasan ataupun provokasi. TNI AL selain memberikan rasa aman kepada Nelayan lokal berhasil melaksanakan tugas Diplomasinya dengan membuat Negara lain mengakui kedaulatan kita tanpa menimbulkan konfrontasi. Jika TNI AL sudah all out di Natuna, besar harapan masyarakat bisa saling bahu membahu mengamankan wilayah Natuna dari masuknya kepentingan asing. (ST/Ardie)