
BATAM, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Batam, Rahyudin mengatakan, nilai impor ke Batam pada Desember 2019 lalu terbesar berasal dari Singapura mencapai nilai US$356,99 juta.
Kemudian, negara-negara pemasok barang impor ke Batam lainnya, Desember 2019, yang mempunyai peran cukup besar adalah Cina atau Tiongkok dengan nilai impor sebesar US$72,02 juta.
Sementara data yang mereka miliki, terkait impor dari Cina, berada diperingkat dua setelah Singapura.
Nilai impor hasil pertanian dari sejumlah negara, ada 10 juta dolar AS pada Desember 2019. Secara tahunan, total impor hasil pertanian, 178 juta dolar AS.
“Nilai impor migas dan non migas senilai 72 juta dolar AS pada Desember. Secara tahunan, pada 2019, jumlahnya 929,61 juta dolar AS,” ujar Rahyudin.
Kemudian, Jepang sebesar US$ 66,49 juta, Malaysia sebesar US$ 40,07 juta, Taiwan US$ 38,81 juta, Australia US$ 1,79 juta, Korea Selatan sebesar US$ 8,14 juta, Amerika Serikat sebesar US$ 27,33 juta, Jerman sebesar US$ 17,41 juta dan Hongkong sebesar US$ 66,27 juta.
Sempat Diinterogasi, Dokter Pertama yang Peringatkan Wabah Virus Corona di China Meninggal Dunia
Menurut Rahyudin, nilai impor migas pada bulan Desember 2019 mencapai US$5,82 juta atau turun 15,12 persen dibanding November 2019. Sementara nilai impor nonmigas pada bulan November 2019 mencapai US$761,22 juta atau turun 0,27 persen dibanding Oktober 2019.
Selama Januari-Desember 2019 impor non migas terbesar adalah golongan barang mesin/peralatan listrik (85) dengan nilai US$2.630,65 juta atau 33,18 persen dari total impor nonmigas.
Negara pemasok barang impor terbesar pada bulan Januari sampai Desember 2019, ditempati oleh Singapura dengan nilai US$3.460,27 juta dengan konstribusi 43,30 persen. (st)