BATAM, SUARATEMPATAN.COM –  Sejak munculnya penyakit yang disebabkan Corona virus disease (Covid-19), masker bedah yang biasa dijual bebas, mendadak menghilang.  Meskipun harganya melonjak, namun saat ini masker hijau susah didapat.

Seperti yang terjadi di Batam. Untuk mengatasinya, Walikota Batam H Muhammad Rudi (HMR) langsung menghimpun beberapa perusahaan konveksi untuk membantu memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap masker.

Permintaan ini disampaikan HMR dalam pertemuan dengan 7 perwakilan perusahaan garmen di Dataran Engku Putri Batam Centre, Selasa (7/4/2020).

Hal ini menyusul kebijakan pemerintah yang mewajibkan seluruh warga, baik dalam kondisi sehat maupun sakit, agar mengenakan masker dalam upaya pencegahan penularan corona virus disease (Covid-19).

“Tapi kondisi hari ini masker sulit didapat. Sehingga sulit bagi pemerintah untuk menerapkannya. Namun bila tidak kita lakukan dikhawatirkan wabah ini dapat menyebar lebih luas lagi. Sebagai contoh di Jepang sekarang semua warga pakai masker, sehingga laju penyebaran Covid-19 dapat ditekan. Karena itu perlu bantuan bapak ibu sekalian. Mohon kebutuhan masker di daerah diprioritaskan terlebih dahulu baru diekspor,” tutur HMR.

Perwakilan perusahaan mengemukakan bahwa sejak Covid-19 melanda dunia, pesanan terhadap produk garmen mereka berkurang. Dan beberapa hari terakhir, mulai masuk pesanan untuk pembuatan masker kain. Hasilnya diekspor ke negara tetangga.

Oleh karena itu, HMR berharap perusahaan juga bisa memproduksi masker kain untuk warga Batam. Tentunya dengan kualitas yang baik dan harga yang terjangkau.

Ia mengatakan, sebagai kepala daerah memiliki wewenang untuk mengambil kebijakan demi memutus mata rantai penyebaran covid. Surat edaran sudah dibuat agar semua warga mengenakan masker ketika ke luar rumah.

“Kalau kita mewajibkan, maka pemerintah harus mengupayakan ketersediannya. Kita berharap perusahaan membantu memenuhi kebutuhan masker bagi 1,3 juta warga Batam,” kata Rudi. (tj/rl/st)